Senin, 26 April 2021

Dongeng Kancil dan kura kura bahasa indonesia

 Suatu hari Kura Kura dan Kancil berdebat tentang siapa yang lebih cepat. Mereka menyetujui jalur tertentu untuk bertanding dan mulailah mereka bertanding.

 

Sang Kancil melesat dengan cepat dan setelah merasa jauh melampaui Kura Kura dia berhenti sejenak dibawah pohon untuk beristirahat sebelum memulai lagi perlombaannya. Sang Kancil terduduk dibawah pohon dan akhirnya tertidur. Dan Kura Kura berhasil melampauinya dan keluar sebagai juara.

 


Sang Kancil sangat kecewa dengan kekalahannya lalu melakukan analisis penyebabnya. Dia sadar bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati hati dan terlena. Kalau saja dia bisa lebih waspada maka tidaklah mungkin Kura Kura bisa mengalahkannya.

 

Lalu ditantangnya lagi Kura Kura tersebut untuk melakukan lomba ulang yang disetujui oleh Kura. Dan kali ini, sang Kancil menang mutlak karena dia berlari tanpa henti

 

Kali ini sang Kura Kura mulai berpikir dan sadar bahwa tidaklah mungkin berlomba dengan Kancil pada jalur seperti yang lalu. Setelah berpikir keras, kali ini Kura Kura menantang sang Kancil untuk berlomba lagi pada jalur perlombaan yang berbeda.

 

Sang kancil setuju.

 

Mereka mulai berpacu dan sang Kancil berlari dengan cepat tanpa berhenti sampai akhirnya terpaksa berhenti ditepi sungai, karena harus menyeberang. Rupanya garis finish nya terletak beberapa ratus meter setelah tepi diseberang sungai .

 

Sang Kancil bingung tidak tahu harus berbuat apa….. dan tak lama kemudian muncul Kura Kura menyusul dan dengan santainya menyeberang sampai kegaris finish dan memenangkan pertandingan

 

Kali ini sang Kancil dan Kura Kura menjadi bersahabat dan mulai memikirkan solusi masalah bersama sama.

 

Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan jauh lebih baik.

Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi, cuma kali ini mereka berlari dalam satu team

 

Mereka mulai berlari …… mula mula sang Kancil menggendong Kura Kura sampai ketepi sungai, kemudian disini Kura Kura yang menggendong Kancil untuk menyeberangi sungai. Diseberang satunya Kancil mulai menggendong Kura Kura lagi sampai kegaris finish. Sampai digaris finish keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat dari lomba.

Murtado macan kemayoran dongeng masyarakat betawi

 Sudah jamak, jika, orang-orang di daerah Kemayoran mengenal Murtado sebagai anak yang baik. Sebagai anak mantan lurah, Murtado tidaklah seperti anak-anak kebanyakan yang gemar menekan masyarakat dengan kekuasaan. Walaupun, ia jago silat dan tekun menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia. Kerendahan hatinya ditunjukkan Murtado dengan ringan tangan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuannya. Karakter ini yang dinilai oleh masyarakat, dan justru disukai.




Di zaman Murtado hidup, tepat di masa Hindia Belanda, banyak jago-jago silat kenamaan di Kemayoran mengkhianati kaumnya sendiri. Mereka lebih suka menjadi antek sinyo-sinyo Belanda. Pasalnya, dengan menjadi antek sinyo-sinyo Belanda, duitnya lebih banyak dan lebih berkuasa tentunya dari masyarakat Pribumi lainnya, tapi tidak dari Belanda. Walhasil, mereka banyak menebar teror demi memuluskan kebijakan tuan mereka, Belanda dan Tionghoa. Para jago silat kenamaan di Kemayoran ini dipegang dua orang, yaitu Bek Lihun dan Mandor Bacan.

Ketika di Kemayoran diadakan derapan padi (memanen padi), Mandor Bacan ditunjuk kompeni untuk mengawasi kegiatan itu. Murtado pun ikut dalam kegiatan itu untuk menemani seorang gadis cantik yang tidak lain adalah kekasih Murtado sendiri. Namun, ketika Mandor Bacan melihatnya, seperti kebanyakan centeng kompeni, ia langsung punya niat kurang ajar. Namun, aksi Mandor Bacan dihalangi oleh Murtado. Merasa memiliki hak berbuat apapun di tempat itu, Mandor Bacan memerintahkan Murtado untuk menyingkir, jika tidak…
“Minggirlah, jika tidak ingin pulang tinggal nama!” tukas Mandor Bacan.
“Silakan kalau Abang mau menjajal,” tantang Murtado.

Terjadilah perkelahian antara Mandor Bacan dan Murtado. Awalnya, perkelahian itu tampak seimbang. Namun, lama-kelamaan terlihat siapa yang lebih unggul. Dengan satu pukulan pungkasan dari Murtado, Mandor Bacan limbung dan ambruk. Mandor Bacan berdiri dengan sempoyongan. Pikirannya bekerja, jika tetap melawan bocah ini, dirinya pasti kalah. Maka, ia memilih kabur meninggalkan tempat perkara untuk kemudian melapor pada Bek Lihun.

Bek Lihun segera ke tempat perkara untuk menuntaskan permasalahan antara Mandor Bacan dengan Murtado. Namun, pembicaraan di antara para jago silat itu tidak menemukan titik temu sehingga harus diselesaikan sekali lagi dengan jalan bertarung. Maka, Bek Lihun pun menjajal kemampuan Murtado. Keduanya memakai jurus-jurus yang lumayan ribet di mata orang biasa. Namun, sayangnya, Murtado jauh lebih cepat, kuat, dan bertenaga. Ketika pukulan Murtado tepat mengenai Bek Lihun terpentallah orang tua itu beberapa langkah ke belakang dan muntah darah tapi tidak sampai game over.
Murtado hendak memberi pukulan penghabisan pada Bek Lihun, tapi orang tua itu mengangkat tangannya menginstruksi bahwa ia menyerah. “Gue menyerah…” tukas Bek Lihun. Murtado mengampuni Bek Lihun dan Mandor Bacan dengan syarat mereka tidak mengganggu lagi siapapun yang ada di Kemayoran. Walaupun, mereka tetap menjadi antek kompeni.
Dan kehidupan pun berjalan seperti biasanya, hingga…
Segerombolan brocomorah di bawah pimpinan Warsa mulai menggasak Kemayoran. Setiap malam, gerombolan ini berhasil merauk harta penduduk, bahkan kadang-kadang melakukan pembunuhan. Aksi para brocomorah ini sebenarnya sudah mendapat respons dari Bek Lihun dkk., namun tampaknya gerombolan Warsa lebih kuat. Karena itu, Kemayoran menjadi tidak aman lagi. Pihak kompeni marah-marah kepada Bek Lihun dkk. Mereka beranggapan dengan ketidakamanan di Kemayoran, aliran dana pajak dan lainnya bakalan tidak berjalan dengan lancar.

Di tengah kegalauan itu, Bek Lihun dkk. datang kepada Murtado untuk meminta bantuan. Merasa keamanan Kemayoran masuk dalam ranah tanggung jawabnya juga, Murtado setuju dengan permintaan Bek Lihun. Bersama dua orang karibnya, Saomin dan Sarpin, Murtado mencari markas Warkas dan kawanannya di sekitaran Karawang. Ketiga orang ini lalu menggosak-asik markas Warkas, membuat kawanannya kocar-kacir. Warkas sendiri tewas dalam perkelahian itu. Murtado dan dua kawannya mengambil kembali harta pampasan kawanan Warkas dan dikembalikan kepada masyarakat Kemayoran.

Semua berterima kasih atas jasa Murtado, termasuk kompeni. Para sinyo itu ingin mengangkat Murtado menjadi bek Kemayoran menggantikan Bek Lihun. Tapi, tawaran Belanda ditolak mentah-mentah oleh Murtado. Ia memang ingin menjaga keamanan Kemayoran tapi tidak ingin menjadi antek kompeni. Mottonya: “Lebih baik hidup sebagai rakyat biasa, tapi ikut menjaga keamanan rakyat.” Dalam sejarah Indonesia Murtado dikenal orang-orang sebagai tokoh legendaris seperti Si Pitung, dll.

Rangkuman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 SD

 Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 SD


Rangkuman Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 4 SD



Pelajaran 1 Kegiatan

  • Tiap alinea mengandung pikiran pokok atau pikiran utama. Pikiran utama terdapat dalam kalimat pokok atau kalimat utama.
  • Tanda titik dua (:) pada teks percakapan digunakan untuk memisahkan nama orang dengan kalimat yang diucapkan.
  • Tanda petik (“) digunakan untuk menandai bahwa kalimat yang ditulis merupakan kalimat langsung.
  • Tanda petik (“) dituliskan pada awal dan akhir kalimat langsung.
  • Imbuhan ber-an dan ber-kan akan memberikan arti yang berbeda pada tiap kalimat.
  • Pantun adalah puisi lama yang menunjukkan adanya hubungan sampiran dan isi.

Pelajaran 2 Peristiwa

  • Kalimat utama biasanya berisi kesimpulan atau isi dari suatu alinea. Kalimat utama dapat diletakkan di awal, di tengah, maupun di akhir alinea.
  • Petunjuk pemakaian obat sangat penting bagi kesembuhan pasien.
  • Pada saat melengkapi bagian yang kosong dalam percakapan, kalimat yang digunakan harus saling berhubungan agar seluruh isi percakapan mudah dipahami.
  • Kata depan di, ke, dan dari memiliki arti menunjukkan tempat.

Pelajaran 3 Teknologi Sederhana

  • Langkah mencari arti kata dalam kamus, yaitu carilah huruf pertama kata tersebut dalam kamus.
  • Setiap daerah mempunyai simbol daerah yang berbeda-beda.
  • Petunjuk yang baik harus ditulis secara urut agar orang lain yang membaca dapat mengerti maksudnya.
  • Hasil penggabungan kata di, ke, dari, dan atas, sebelah, samping berupa kata terpisah dan tidak tersambung.

Pelajaran 4 Transportasi

  • Kata jadian merupakan makna kata yang telah diberi imbuhan
    Contoh: mengangkut dari kata dasar angkut mendapat awalan me-.
  • Kata mengangkut berasal dari kata me + angkut. Jadi kata dasar mengangkut adalah angkut.
  • Kata sambung digunakan untuk memperluas kalimat.
  • Peribahasa merupakan suatu penggambaran seseorang yang diumpamakan suatu benda.

Pelajaran 5 Pertanian

  • Kliping merupakan buku yang berisi kumpulan artikel atau gambar mengenai sesuatu hal dalam bidang tertentu.
  • Korps disebut juga unit, lembaga atau kelompok masyarakat tertentu yang memiliki kesamaan profesi atau kesamaan daerah.
  • Menulis surat harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD yang tepat.
  • Bagian-bagian surat, yaitu sebagai berikut.
    1. Tempat dan tanggal surat.
    2. Alamat surat.
    3. Salam pembuka.
    4. Pembukaan.
    5. Isi.
    6. Penutup.
    7. Tanda tangan dan nama terang.
  • Tanda koma (,) dapat digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal penulisan surat.
  • Kata depan dengan dapat digunakan untuk memperluas kalimat serta dapat pula memiliki arti alat (menerangkan alat yang digunakan).

Pelajaran 6 Kesehatan

  • Dalam membuat pengumuman, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
    1. Isi pengumuman harus jelas.
    2. Kepada siapa pengumuman tersebut dibuat, juga harus jelas.
    3. Isi pengumuman tidak boleh menyinggung perasaan orang lain.
  • Pantun terdiri dari sampiran (baris pertama dan kedua) dan isi (baris ketiga dan keempat). Pantun berisi pesan atau isi untuk pendengarnya.
  • Kata tanya apa digunakan untuk menanyakan sesuatu.

Pelajaran 7 Pendidikan

  • Sebuah paragraf yang baik terdiri atas satu kalimat utama. Letak kalimat utama pada paragraf dapat di awal, tengah maupun akhir paragraf.
  • Dalam mengarang, langkah pertama adalah dengan menentukan tema.
  • Kata tanya di mana digunakan untuk menanyakan letak suatu benda atau tempat.
  • Ungkapan adalah perkataan yang khusus untuk menyatakan suatu maksud dengan arti kiasan.

Pelajaran 8 Kegemaran

  • Berdasarkan temanya, pantun dapat dibedakan dalam lima jenis, yaitu pantun adat, pantun agama, pantun anak-anak, pantun jenaka, dan pantun teka-teki.
  • Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian awal paragraf.
  • Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian akhir paragraf.
  • Kata tanya siapa digunakan untuk menanyakan orang.

Pelajaran 9 Pedesaan

  • Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pengumuman adalah sebagai berikut.
    1. Isi pengumuman terdiri dari nama kegiatan, waktu, tempat, petugas, dan peserta, yang bertanda tangan.
    2. Isi pengumuman harus jelas, mudah dimengerti, dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
  • Pembacaan pengumuman harus dilakukan dengan intonasi dan lafal yang tepat.

Pelajaran 10 Olahraga

  • Karangan yang baik memiliki urutan kalimat yang logis (masuk akal).
  • Berbicara di telepon harus sopan.
  • Perumpamaan ialah kalimat yang memisahkan sifat atau watak seseorang dengan keadaan alam atau sebaliknya.

 

Jumat, 12 Oktober 2018

Dongeng Anak Monyet Dan Ayam

Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si yamyam dan si monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si monmon yang suka semena-mena dengan binatang lain.

Hingga, pada suatu petang Si monmon mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si monmon mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Ayam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?” teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri.


Yamyam lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. Si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang rumah si Kepiting. Disana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk penghianatan si Monmon.

Pendengar hal itu akhirnya si Kepiting tidak bisa menerima perlakuan si monmon. Ia berkata, ”mari kita beri pelajaran si monmon yang tidak tahu arti persahabatan itu.” Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai si Monmon.

Mereka akhirnya bersepakat akan mengundang si monmon untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat. Kemudian si Yamyam mengundang si monmon untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan rakusnya si Kera segera menyetujui ajakan itu karena ia berpikir akan mendapatkan banyak makanan dan buah-buahan di pulau seberang. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai ditengah laut, Yamyam dan kepiting berpantun. Si Ayam berkokok ”Aku lubangi ho!!!” Si Kepiting menjawab ”Tunggu sampai dalam sekali!!”

Setiap kali berkata begitu maka si Yamyam mencotok-cotok perahu itu. Akhirnya perahu mereka itu pun bocor dan tenggelam. Si Kepiting dengan tangkasnya menyelam ke dasar laut, sedangkan Si Yamyam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Si monmon yang berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang. Akhirnya ia pun tenggelam bersama perahu tersebut.

Cerita Pendek Ketika Diam Adalah Pilihan

Pagi yang indah ketika nyanyian burung saling bersahutan. Mentari yang mulai berani menampakkan senyumnya, menambah keindahan pagi. Kesibukan di kampus pun telah menungguku. Aku pun pergi ke kampus dengan penuh semangat. Setibanya di kampus, ku melihat beberapa sepeda motor yang tersusun rapi. "Mengapa hanya ada sedikit sepeda motor di sini? Kemana ya para panitia seminar? Katanya harus datang pagi-pagi" pikirku.


     Aku menoleh ke kiri dan ke kanan. Maksudku ingin melihat teman-teman yang lain. Tapi bukan teman-teman yang ku lihat. Ayo tebak apa coba? Gak tau kan? Trus, mau tau atau mau tau banget? Haha, bercanda teman. Ternyata yang ku lihat adalah seorang gadis berjilbab merah muda dengan kaca mata yang menghiasi wajahnya. Ia hanya tersenyum. Aku terdiam sejenak. Tiba-tiba seorang teman menyapaku. "Ales"
"Eh Ridho, baru datang ya?" jawabku.
"Iya, ke dalam lagi yuk, kita lihat keadaan di dalam" ajaknya.
     Kami pun beranjak pergi. Semakin jauh ku melangkah, semakin tak terlihat senyum manisnya. Oke, berlalu sudah kisah pagi itu. Tak lama kemudian seminar pun di mulai dan berjalan sukses sampai akhir acara.
Seperti air yang mengalir, hari demi hari pun berlalu tanpa pernah akan kembali. Bayangan tentangnya sudah samar-samar di benakku. Sampai pada suatu acara yang di lakukan oleh salah satu UKMF kampus. Aku tak pernah menyangka akan dipertemukan lagi dengan dirinya. Meski aku berharap bertemu lagi dengannya. He he...
Sesekali aku menoleh ke belakang hanya untuk melihat dirinya. Aku seperti rumput yang sangat bahagia saat hujan mengguyur ketika musim kemarau. Ketika sebuah pertanyaan di ajukan oleh pembawa acara, aku ingin sekali menjawabnya agar ia mengenal siapa aku.
"Jawab atau tidak ya, jawab atau tidak ya" kebimbangan ini terus-menerus bermunculan di otakku.
Akan tetapi, sifatku yang pemalu tak bisa ku lawan. Aku tak berkutik meski ku coba melawan dengan sekuat pikiranku. Tanpa terasa acarapun selesai. Kesempatan pun berlalu.
Aku menceritakan semua yang terjadi kepada teman-temanku.
"Ki, semalam aku bertemu dengan seorang wanita berkaca mata yang manis sekali, pakaiannya muslimah lagi. Dirinya membuatku kagum Ki" ceritaku pada Riki.
"Memangnya dia dari Fakultas mana Les? Jawab Riki.
"Fakultas Tarbiyah dan Keguruan mungkin. Jawabku.
"Kapan-kapan tunjukkan kami orangnya ya" sahut Indon.
"Sip deh" jawabku.
     Semenjak saat itu aku pun berharap untuk bertemu dengannya kembali. Ternyata harapan ku itu benar-benar terjadi, lagi-lagi aku di pertemukan dengan dirinya dalam suatu acara di kampus. Aku menghadiri acara itu bersama Riki.
"Ki, itu kakak yang aku ceritakan kemaren"
"Mana les?" tanya Riki.
"Itu yang pakai jilbab hijau" jawabku.
"O'oh itu, aku dengan Indon juga pernah melihatnya di Bank dekat Fakultas kita. Cantik Les" kata Riki.
Kali ini mencul rasa yang tak biasa, susah rasanya untuk melepaskan pandangan dari dirinya. Jilbab hijau yang melingkar menutupi kepalanya, kaca mata yang menghiasi wajahnya. Senyuman manisnya, busana muslimah nan anggun, mencerminkan seorang wanita muslimah.
     Ketika ku terhanyut dalam lamunan, adzan shalat Ashar pun berkumandang. Kami berangsur-angsur pergi ke luar untuk menunaikan shalat ashar. Setelah selesai menunaikan shalat, aku dan Riki duduk di dalam ruangan sambil menunggu teman-teman yang lain memasuki ruangan untuk melanjutkan acara.
Kami duduk di dekat pintu masuk. Ketika asyik bercerita, panitia acara menyuruh para peserta untuk segera bergegas ke tempat duduk masing-masing karena acara akan dilanjutkan kembali. Kami pun bergegas. Aku mulai melangkahkan kaki, tiba-tiba gadis berjilbab hijau itu pun muncul dari pintu masuk. Rasa yang aneh pun mulai ku rasakan. Jantung ku berdegup kencang saat aku berjalan di dekatnya. Ayunan langkah kaki ku dan dirinya yang serentak menuju tempat duduk, sungguh aku tak pernah menyangka hal ini akan terjadi.
"Cie, cie Ales" sindir Riki.
"Apa Ki?" jawabku.
"Bagaimana rasanya berjalan disampingnya?" kata Riki.
"Jantungku serasa mau jatuh Ki. Untung saja aku gak jatuh pingsan. Hahaha" candaku.
"Lebayyyyy kamu les" kata Riki.
"Hehehe" aku hanya tersenyum.
     Aku tidak bisa fokus rasanya mengikuti acara tersebut. Selalu saja aku mencari kesempatan untuk melihatnya. Yah, udah salah tempat ni. Bukannya menyimak acara, malah memperhatikan dia. Bagi teman-teman, jangan sampai hal ini terjadi pada kalian ya. Dalam mengikuti suatu acara harus fokus terhadap acara tersebut. Setujuuu? Hehe...
Tak lama kemudian acara pun selesai. Aku dan Riki pun bergegas pulang. Sesampainya di halaman luar gedung, ternyata dia tepat di depan kami.
"Ki, Ki, itu dia." Ucapku.
"Udah lah Les, dari tadi dia aja yang kamu perhatikan" nasehat Riki.
Tiba-tiba seseorang memanggilnya dengan ucapan "Si".
"Si?" kira-kira siapa ya namanya? Pikirku.
     Aku pun pulang dengan seribu tanda tanya. Seperti jurusnya Naruto ya, jurus seribu bayangan. Hehe. Di dalam pikiranku, ada seribu tanda tanya. Tanda tanya tentang siapa nama gadis berjilbab hijau itu sebenarnya.
Aku mulai mencari namanya di facebook dengan kata kunci "Si". Ternyata usahaku tidak sia-sia. Aku menemukan akun facebooknya. Kami pun berteman di jejaring sosial tersebut dan kemudian berlanjut ke twitter.
     Semua seperti sebuah skenario yang telah tersusun rapi. Semakin hari semakin aku tak bisa lepas dari dekapan bayang-bayang tentangnya. Ku selalu teringat pada dirinya, sering menyebut namanya serta membicarakan dirinya. Sikapnya yang mungkin biasa-biasa saja bahkan tiba-tiba menjadi terasa lebih mengesankan dari pada sikap seorang sahabat yang bersusah payah membantu ku dalam menyelesaikan masalah. Aneh bukan? Ya, memang aneh. But, it is real friend. Teman-teman semua juga pernah merasakannya kan? Hayo ngaku.. ngaku aja deh. hehe. Kurasa aku telah jatuh cinta padanya. Ini adalah anggapan awalku. Tetapi ternyata aku salah. Ini bukan cinta. Aku hanya terperangkap nafsu yang telah memenjarakan akal sehatku. Nafsu untuk selalu memikirkannya, membayangkan sesuatu tentang dirinya.


     Jika aku memilikinya pun, apa yang bisa ku beri untuknya? Apa yang bisa ku lakukan untuk membahagiakannya? Baru juga mahasiswa, pikirannya udah jauh menerawang tanpa kejelasan arah dan tujuan. Think again! Masa depan masih panjang. Masih banyak hal-hal besar yang bisa ku lakukan. Masih banyak tantangan dan rintangan kehidupan yang belum ku rasakan. Lagi-lagi masih banyak persiapan yang ku butuhkan untuk bisa memilikinya dengan cara yang halal bukan dengan cara biasa yang sebenarnya tak biasa dan seharusnya tak pernah ada seperti fenomena sekarang ini.
     Tak bisa ku mengkhianati hatiku sendiri. Tak bisa ku berkata tidak untuk tidak memikirkannya dan tak bisa ku berkata tidak jika aku berharap bisa memilikinya. Jujur, aku ingin memilikinya, menjadikannya seseorang yang memiliki arti dan makna yang spesial. Seseorang yang akan menemani hari-hari ku hingga dunia tak akan terlihat lagi. Tetapi aku belum siap. Secara masih mahasiswa. Apa-apa masih minta sama orang tua. Jadi lebih baik aku memendam keinginan itu, membiarkannya dalam diam dan jika keinginanku ini tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, akan kucoba untuk membiarkannya tetap diam. Jika memang ia bukan jodohku, aku yakin Allah tahu. Seiring mengalirnya air, ia akan membawa setitik demi setitik rintihan hujan mengikuti alirannya menempuh jalan nan panjang untuk sekedar melepas lelah di ujung perjalanan. Perlahan-lahan keinginan itu akan hilang dengan sendirinya dan Allah akan menggantinya dengan rasa yang lebih indah dan tepat. Akan kucoba untuk menyimpannya rapat-rapat, menjadikannya memori nan indah di sudut hati. Percayalah sesungguhnya Allah itu lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Penulis: Raja Ales Saprigus